BUAH KARET
Karya: Sutan Takdir Alisjahbana
Sekali aku duduk dibawah pohon karet dan terkejut
mendengar letusan nyaring diatas kepalaku: biji matang
menghambur dari batangnya.
Ya, aku tahu, dimana-mana tumbuh menghendaki
bebas dari ikatan!
*
Terdengarkah itu olehmu, wahai angkatan baru?
Putuskan, hancurkan segala yang mengikat!
Rebut gelanggang lapang disinar terang!
Tolak segala lindungan!
Engkau raja zamanmu!
*
Biar mengeluh, biar merintih segala nenek moyang!
Lagi pohon yang bisu insaf, bahwa biji yang sekian
lama dikandungnya itu akan mati busuk dibawah
lindungan.
Bahwa bayangan rindang yang meneduhi itu meng-
halangi tumbuh.
Komentar
Posting Komentar
Berikan pendapatmu di sini!